Pada waktu yang bisu, gugur pohon dari akarnya yang tumbang, puisi mengitari kakiku dan bertanya? Arahmu ke mana….

Aku pikir itu angin musim penghujan? Ternyata benar saja, itu bukan. Melainkan persembahan semesta yang mengalir jauh-dari entah apa namanya

Kalut aku kalut!
Kata-kata menjelma bisikan ghaib, syir, sifat, wujud

Dan terkubur dalam emosi, tak bisa bersembunyi

Merindukanmu
Tapi, benarkah?
Benarkah ini jalanku, semesta mengutuk lidahku, dan aku tak berdaya

Dalam berkah jiwaku sendiri, sambil mengucurkan darah di hatiku memerah memecah kesendirianku sendiri.

Oleh:

ABDUL JALAL HM
2022

TAMAT.