Di musim pergantian antara hujan dan kemarau, saya terlihat duduk di bawah pohon menanti sesuatu yang datang dan pergi. Dalam tatap kedua mata, tangan yang beku untuk menahan dan berkata selamat datang atau selamat pergi…

Tanggal-tanggal di kalender jatuh satu persatu, sambil menulis kata-kata indah dalam doa-doa panjang tanpa jeda sebagai harapan dan keputus-asaan adalah pisau yang tertancap di jantungku….

Mencintai hidup dengan wajah yang berpaling dan menatap, seperti mautku yang berhadapan dan membelakangi tubuh sendiri….

Kini, saya adalah yatim;
Seorang penziarah yang melihat kematian dalam musim gugur. Dan mencari cahaya-cahaya kecil bagi kehangatan tubuh, saat hujan mendekap gigil tubuh…..

Dan seperti dirimu yang saya percaya, tak mungkin peduli.

Oleh:

ABDUL JALAL.
BANTEN, 2021.

TAMAT.