1. Lipatdus2. Patidusa3. Sonian4. Saduka5. Kuatrin
6. Caturlarik7. Dukotu8. Pancalarik9. Soneta10. Quintain
11. Tanka12. Haiga
  1. LIPATDUS

Sumber salinan:
https://www.facebook.com/notes/kelakar-keluarga-aksara/mengenai-puisi-lipatdus/1537094499876175

Puisi Lipatdus lahir dari singkatan/akronim angka: 5, 4, 3, 2, 1. 

Yah, puisi Lipatdus adalah puisi yang hanya terdiri satu bait, dengan lima baris. Aturan pembuatanya pun mudah. 

¤ Baris 1, puisi ditulis dengan 5 kata 
¤ Baris 2, puisi ditulis dengan 4 kata 
¤ Baris 3, puisi ditulis dengan 3 kata 
¤ Baris 4, puisi ditulis dengan 2 kata 
¤ Baris 5, puisi ditulis dengan 1 kata

 Dari penggunaan jumlah kata yang semakin sedikit antar baris, Lipatdus dapat disimpulkan sebagai puisi yang mengerucut namun tidak harus membentuk pola bangun ruang tertentu dalam puisi. Lipatdus hadir dalam dunia sastra untuk ikut menambah wajah puisi dalam bentuk baru.

ATURAN PUISI LIPATDUS: 

¤ Isi puisi diceritakan atau ditulis mulai dari baris awal hingga baris keempat 

¤ Lipatdus: larik akhir haruslah berupa jawaban atau penegasan dari setiap kata yang telah ditulis perlariknya. Serta harus bersinggungan pula dengan judul! 

 CONTOH: 

 BERKAH 

Istrimu adalah seperti tanah basah 
Tempat menanam benih terindah 
Maka, lekas datanglah 
Nikmati, bahagialah 
Nikah 

Cianjur, 25-09-2015 (Ale Yanda) 

Lipatdus adalah wajah dengan konsep mudah. Judul mewakili isi, juga harus bisa bersinggungan dengan larik akhir. Larik akhir dalam puisi Lipatdus adalah sebuah penegasan keseluruhan kata/kalimat/diksi-diksi yang telah ditulis dari awal. BERKAH (judul) NIKAH (larik akhir) = BERKAH NIKAH. Perhatikan kata di atas! Judul dan satu kata di larik terakhir memiliki hubungan dan kaitan erat . Beberapa larik yang ditulis sebelum kata akhir bisa berupa pengantar untuk menuju kata terakhir. 

Terima kasih.

2. PATIDUSA

Sumber salinan:
https://www.kaskus.co.id/thread/57b20ca312e257a5548b4567/patidusa—genre-puisi-baru-masuk-dan-buat-puisimu/

(PATIDUSA – Genre puisi baru) masuk dan buat puisimu.

“PATIDUSA” merupakan singkatan dari “empat-tiga-dua-satu”.

Puisi Patidusa ini genre terbaru di bidang literasi puisi yang baru ditemukan bentuknya oleh Agung Wibowo dan diberi nama oleh Mas Agus Supriyadi. Puisi ini hasil evolusi sastra dari suatu bentuk puisi yang telah ada, yaitu puisi Lipatdus.

Puisi Patidusa berformat (bilangan kata) 4-3-2-1, 1-2-3-4, dan seterusnya. Minimal bait adalah 2 (dua), membentuk piramida double. Juga bisa 3, 4, 5, 6 bait, dan seterusnya, sesuai selera.

Untuk pengambilan judul puisi, bisa sesuka penulis menentukannya dari: kata pada kerucut, salah satu baris kalimat dalam bait, dan makna yang sesuai isi puisi. Sehingga pengambilan judul diserahkan kepada kreativitas penulisnya.

Keistimewaan puisi Patidusa membentuk makna kuat, padat, di tiap bait. Sehingga mengantarkan penulis pada penyampaian isi puisi.

CONTOH:

ARGHHH! BOLEHKAH SELAMANYA

kau manis serupa madu
rebutan para lebah
senyummu itu
arghhh!

bolehkah
yang hina
amat sangat rendah
sepertiku, miliki senyum itu?

aku mengerti aku paham
ratu inginkan raja
tak berubah
selamanya.

3. SONIAN

SUMBER:

https://www.kompasiana.com/gadis/561cdcf23193731b088b4570/mengenal-puisi-sonian

INFO

1. Puisi Sonian adalah puisi  terdiri dari 4 baris dengan pola 6-5-4-3 suku kata perlarik.  

2. Cabaran untuk para penulis puisi ada pada kecermatan dalam pemilihan kata:

(a) Semakin kebawah, seorang penyair Sonian harus semakin cermat dan peka dalam pemilihan kata, agar puisi yang ditulisnya semakin focus dan bermakna.  

(b) Dengan batasan  suku kata yang sedikit ini, seorang penyair   harus mampu mengekpresikan diri dan perasaannya.

3. Puisi Sonian dapat berisi nilai-nilai kehidupan apa pun yang diminati penyairnya selama tidak melanggar nilai etika, moral, dan agama. Kita bebas mengekspresikan diri kita dengan berbagai tema.

CONTOH

Diambil dari:
https://www.kompasiana.com/pukinas/5e92d891097f367c7b6bc9f4/belajar-menulis-puisi-sonian?page=2&page_images=1

HUJAN

Derai kedinginan
Basah dan resah
Bawah awan
Menggigil.

(Mac, 2020)

4. SADUKA

Lihat juga di SINI.

-tajuk terdiri 2 kata.
-terdiri sekurang-kurangnya 3 bait/rangkap.
-sebait/rangkap terdiri 4 baris.
-sebaris terdiri 2 kata.
-satu perkataan terdiri 2 suku kata.
-skema rima hujung ialah aabb.

Dua kata, empat suku kata (termasuk judul)
3 hingga 8 rangkap.
Ritma: aabb.

Contoh:

Saduka:
HUJAN TURUN

Dari senja
Gelap saja
Desir angin
Rasa dingin

Bunyi guruh
Dari jauh
Pancar kilat
Hujan lebat

Malam sunyi
Katak nyanyi
Tepi longkang
Hati senang

Hampir banjir
Penuh air
Hujan malam
Kebun karam

Hujan kekal
Mati akal
Pagi sudah
Jalan susah

Longkang deras
Naik paras
Mesti elak
Masuk lopak

Pasang belat
Ikan sarat
Banyak tangkap
Asal cekap

Banyak kayu
Hanyut lalu
Tanah lembab
Jadi sebab

Noorhamy
09.04.2022
1.18 ptg.

5. KUATRIN (QUATRAIN)

*A quatrain is a type of stanza, or a complete poem, consisting of four lines.[1]

Existing in a variety of forms, the quatrain appears in poems from the poetic traditions of various ancient civilizations including Persia, Ancient India, Ancient Greece, Ancient Rome, and China, and continues into the 21st century,[2] where it is seen in works published in many languages.

This form of poetry has been continually popular in Iran since the medieval period, as Ruba’is form an important faction of the vast repertoire of Persian poetry, with famous poets such as Omar Khayyam and Mahsati Ganjavi of Seljuk Persia only writing poetry in this format.

Michel de Nostredame (Nostradamus) used the quatrain form to deliver his famous prophecies in the 16th century.

There are fifteen possible rhyme schemes, but the most traditional and common are ABAA, AAAA, ABAB, and ABBA.

Reference: https://en.wikipedia.org/wiki/Quatrain

NOTE 2:

quatrain, a piece of verse complete in four rhymed lines. The word is derived from the French quatre, meaning “four.” This form has always been popular for use in the composition of epigrams and may be considered as a modification of the Greek or Latin epigram.

Famous Examples of Quatrain in Poetry

Thomas Gray’s poem “Elegy Written in a Country Churchyard” is an example of a heroic stanza:

The curfew tolls the knell of parting day,
The lowing herd wind slowly o’er the lea,
The plowman homeward plods his weary way,
And leaves the world to darkness and to me.

6. CATURLARIK

caturlarik/ca·tur·la·rik/ n Sas

1. bait atau sajak yang terdiri atas empat larik, biasanya berpola rima a-b-a-b;

2. salah satu dari kedua bait dalam oktaf soneta yang terdiri atas empat baris; kuatrin

7. DUKOTU (Dua Koma Tujuh = 2,7)

Puisi 2 baris yang mengandungi sejumlah 7 perkataan.

Contoh:

ARUS
(Dukotu)

deras menolak
cuba menongkah melangkah sejauh mungkin

tersisih lorong pula
kehendak iradat tersurat begitu

akur reda
ujian-Nya silih ganti sukar terduga

kadang sejarah berulang
telaah akan makrifat hikmah

seraya berhati-hati adaptasi situasi
walau berbeda gara

bijaksana menyerlah nur terang benderang
sirna gelemat

bersaing sebagai tuan sebenarnya
amanah khalifah fana

waris pusaka tanah
alir arus kendali lurus

PARIDAH ISHAK
Desa Melor Serendah
12/01/023

8. PANCALARIK

Puisi 5 baris setiap rangkap (biasanya 4 stanza), dengan setiap baris mengandungi bilangan suku kata yang berikut:
2
4
6
8
2

Contoh:

EKSPLOITASI
(Pancalarik)

Tanpa
sedar sering
eksploitasi jerat
bingkas menjerut tumpaskan
mangsa
.
Jatuh
terjelepuk
lalu kaki pijak
menghancurleburkan hingga
puas
.
Tangga
jejak daki
ditendang gelimpang
tongkat di tangan dibuang
jauh
.
Niat
sudut kalbu
tiada siapa
akan tahu sama ada
tulus

PARIDAH ISHAK
Desa Melor Serendah
13/01/023

9. SONETA

Soneta ialah sebuah bentuk puisi yang berasal dari Itali; dikatakan bahawa pemuisi Sicily, Giacomo Da Lentini mencipta bentuk ini. Perkataan “soneta” terbit daripada perkataan Itali, sonetto.
Menjelang abad ke-13, soneta membawa maksud puisi sepanjang 14 baris yang mengikut skema rima dengan ketat, dan yang juga memiliki bentuk yang khusus.
Resam penggunaan soneta sudah berubah dengan pengedaran masa. Dalam kesusasteraan Inggeris, seorang daripada penulis soneta yang amat terkenal ialah William Shakespeare, yang menulis 154 soneta.

RUJUKAN: https://ms.wikipedia.org/wiki/Soneta

Contoh 1:

Soneta : Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi dan Contoh Soneta Dalam Bahasa Indonesia Lengkap

Candi
(Sanusi Pane)

Engkau menahan empasan kala
Tinggal berdiri indah permai
Tidak mengabaikan serangan segala
Megah kuat tidak terperai

Engkau berita masa yang lalu
Masa Indonesia masyur maju
Dilayan putra bangsawan kalbu
Dijunjung tinggi penaka ratu

Aku memandang suka dan duka
Berganti-ganti di dalam hati
Terkenang dulu dan waktu nanti

Apa gerangan masa di muka
Jadi bangsa yang kucinta ini
Adakah tanda megah kembali?

Contoh 2:

(https://www.scribd.com/doc/111544691/Contoh-Sonetahttps://www.scribd.com/doc/111544691/Contoh-Soneta)

Contoh 3:

Soneta : Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi dan Contoh Soneta Dalam Bahasa Indonesia Lengkap

Gembala
(Muhammad Yamin)

Perasaan siapa ta ‘kan nyala (a)
Melihat anak berelagu dendang (b)
Seorang saja di tengah padang (b)
Tiada berbaju buka kepala (a)

Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang (b)
Semenjak pagi meninggalkan kandang (b)
Pulang ke rumah di senja kala (a)

Jauh sedikit sesayup sampai (a)
Terdengar olehku bunyi serunai (a)
Melagukan alam nan molek permai (a)

Wahai gembala di segara hijau (c)
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau (c)
Maulah aku menurutkan dikau (c)

10. QUINTAIN (or QUINTET)

https://www.masterclass.com/articles/what-is-quintain-poetry

What Is a Quintain? A quintain (also known as a quintet) is any poetic form or stanza that contains 5 lines. Quintain poems can contain any line length or meter.

8 Types of Quintains

1. Cinquin2. English Quintain3. Limerick4. Spanish Quintain
5. Pentastich6. Sicilian Quintain7. Tanka8. Envelope Quintet

There are many variations of the quintain that have developed over the centuries, some of which are specific to different cultures. Here are the most common types of quintains:

1. Cinquain: A cinquain is a poem or 5-line stanza with a rigid syllable count for each line. This modern form was invented by American poet Adelaide Crapsey. The first line contains 2 syllables, the second line contains 4, the third line contains 6, the fourth line contains 8, and the last line contains 2.

2. English quintain: The English quintain follows a rhyme scheme of ABABB, in which the final 2 lines form a rhyming couplet. Though an English quintain requires an ABABB rhyming pattern, there is no established foot or measure.

3. Limerick: The limerick follows a rhyming scheme of AABBA. The “A” lines are composed using iambic tetrameter, while the “B” lines are written in iambic trimeter. Limericks usually stand alone as a five-line poem and often contain bawdy or humorous subject matter. Nineteenth-century English poet Edward Lear, whose works include the famous limerick “There Was Once an Old Man with a Beard,” popularized this form.

4. Spanish Quintain: The Spanish quintain (also known as the quintilla) is a type of 5-line poetry that is8 syllables in length, each line written in iambic tetrameter. It usually follows a rhyme scheme of ABBAA or AABBA, but this 5-line poetry form can follow any rhyme scheme (including ABAAB), as long as no more than 2 consecutive lines rhyme at a time.

5. Pentastich: A pentastich is a free verse or blank verse form of quintain poetry. Each 5-line stanza contains no rhyme or meter.

6. Sicilian quintain: The Sicilian quintain employs an ABABA rhyme sequence. Though the original form of the Sicilian quintain had no specific form or meter, it is now common for it to be written iambic pentameter. In the Shakespearean sonnet “Sonnet 99,” the author’s first stanza is a Sicilian quintain, followed by two 4-line stanzas (quatrains).

7. Tanka: The tanka is a Japanese form of quintain poetry. Much like a haiku, the tanka has particular syllable requirements. In Japanese, the tanka is written as 1 unbroken line consisting of 31 syllables, but when it is converted into English poetry, it is usually broken up into 5 lines. In this case, the first and third lines contain 5 syllables, while the second, fourth, and fifth lines contain 7 syllables.

8. Envelope quintet: An envelope quintet is a 5-line verse in which the inner lines are enclosed by the rhyming outer lines. The rhyme scheme may look like ABCBA, AABAA, or ABBBA (in which the middle lines form a rhyming tercet).

11. TANKA

Artikel yang berikut dipetik dari portal ini (tetapi diubah strukturnya di sana sini oleh ESVA):

https://guntarmanbeni.wordpress.com/2017/04/06/mengenal-tanka-sebuah-genre-puisi/

MENGENAL TANKA (sebuah genre puisi)

Tanka 短歌” artinya puisi pendek”, berkembang di Jepun sejak abad ketujuh.

BENTUK. Tanka mempunyai bentuk yang berikut:

Bilangan baris = 5.
Bilangan suku kata = 31.
Pola suka kata = 5-7-5-7-7.

Sama halnya dengan haiku, tanka adalah seni verbal yang mengedepankan gambar (visual). Dalam bentuk tradisionalnya, tanka tidak memiliki rima, setiap baris terdiri dari satu gambar atau ide. Dalam tanka yang baik, lima baris itu sering mengalir mulus ke satu pikiran.

Tiga baris pertama tanka (5-7-5) biasanya haiku, berlaku padanya esensi kigo dan kireji. Namun boleh juga diawali dengan senryu atau yang lainnya, namun tetap mengandung esensi kireji, dan total jumlah keseluruhannya tetaplah 31 suku kata. Tanka terdiri dari 5 baris untuk satu bait (bukan dua bait atau lima baris yang terpisah).

Lebih tepatnya, tanka adalah puisi dua nada:

Tiga baris pertama Tanka berpola 5-7-5 disebut frase atas, kami-no-ku ( 上の句);

Dan 7-7 disebut shimo-no-ku ( 下の句) frase bawah atau agak lebih bawah.

Frasa atas dan frasa bawah terhubung bersama oleh garis poros 5 suku kata tengah (baris ketiga), dalam bahasa Jepunnya disebut kakekotoba. Kakekotoba adalah poros (atau pivot atau jembatan) antara dua puisi utama. Ini berarti bahwa kakekotoba milik bersama frase atas dan frase bawah dalam pemikiran atau ide puisi. Garis poros adalah baris akhir frase atas dan juga merupakan baris pertama frase bawah. Kedua-dua bahagian tanka, harus mampu berdiri sendiri bila dibaca terpisah.

Contoh tanka:

1)
menanam padi
dengan membendung air
sungai menyusut
beras panen pertama
dinikmati sendiri?
_____________

2)
suara berdentang
bergema tengah malam
kucing berlari
kaget ulah sendiri
jatuhnya tutup panci

Jika dipisahkan frase atas dan frase bawah:

1)
menanam padi
dengan membendung air
sungai menyusut

sungai menyusut
beras panen pertama
dinikmati sendiri?
_______________

2)
suara berdentang
bergema tengah malam
kucing berlari

kucing berlari
kaget ulah sendiri
jatuhnya tutup panci

12. HAIGA

Haiga is the Japanese term for a combination of haiku poems and visual imageshai comes from haiku, and ga is the Japanese word for painting (as in Zenga etc.).

Rujukan (lihat bawah). https://www.ahapoetry.com/h_haiga.html

HAIGA
Haiga is a Japanese concept for simple pictures combined with poetry, usually meaning haiku. In Basho’s time, haiga meant a brushed ink drawing combined with one of his single poems handwritten as part of the picture. In our day and age, haiga can be watercolor paintings, photographs or collages with a poem of any genre that is integrated into the composition. Sometimes the poem is handwritten or it can be computer generated, depending on the artist’s taste.

Since haiga combines two accessible artforms, it has become very popular among the artist/poets. Websites featuring haiga are:

Haiga Online

See a haiga here or the rest of Kuniharu’s work.



Haiga: Japanese Art and Haiku Poetry
haigaonline
Reeds: Contemporary Haiga Main Page
Xaiku haiga
heaven – haiga by Kilmeny Niland
Jerry Dreesen – Haiga
Kazumi Cranney Haiga & Sumi-e Painter Home
Santa Fe Poetry Broadside: Carole MacRury, Photographic Haiga
victor gendrano’s haiga gallery
Some haiga by Jane Reichhold

TAMAT.