aku berdiri lagi
mungkin buat terakhir kali
basah dan gentar
masih bermanik, belum menitik
degup yang tiada keruan
sempatkah aku?
sempatkah aku?
sempatkah aku?
masa makin meluput
tangan deras ke cuping telinga
mata dipejam membutai dunia
dunia kekal merajai deria
kumat kamit bibir
gigi langgar lidah
hembus tanpa langgam
tangan erat genggam
sempatkah aku?
sempatkah aku?
7 ayat meluncur deras
bak hidu bunga, sambil berlari
hilang sudah romantisnya
ah, persetan segala!
aku harus cepat
sempatkah aku?
bongkok, diri, melantun jadi
debu turut menghentam dahi
perit ditahan (alah, sekejap lagi)
duduk, diri, duduk, diri
bongkok, diri, dan duduk lagi
nyata masih kusempat lagi
otot tak sempat regang
bayang diri tak sempat kemas
duduk jelepok di lengkok akhir
lipatan jari tak sempat kebas
kumat kamit bibir
gigi tak sempat berlanggar lidah
hembus sana hembus sini
sebelum angguk ke kanan kiri
ah, pasti sempatlah kali ini!
pus… batal
meski tidak berbau
bangkai dunia kuhadam kuidam
aduh, harus ku ulang sekali lagi.
Oleh:

Ekhwan Rusli.
Malaysia.
1/23/2021.
TAMAT.