(Puisi rindu buat seorang ayah)

Telah sampai
di sini seorang aku
menjalani
kehidupan dan pancaroba
dalam mengejar cita-cita
kehidupan dan fatamorga
dalam meniti erti maknawi.
Walau hati
selalu berkata
kadang-kadang
ada yang terlebih
ada juga yang terkurang
ada semangat
terkadang hilang
ada impian
masih tidak tercapai tangan
semuanya
adalah hak dan ketentuan
Dari susunan qada dan qadar.
Ayah
dulu selalu kaukatakan
hidup ini bukannya mimpi
apabila terjaga
segeralah bangun
jika sedih
pandanglah ke langit tinggi
luasnya
tidak akan selalu membiru
di situ ada siang
di situ ada malam
ada matahari, ada bulan
ada mendung, ada hujan
ada ketika gerhana
ada ketika pelangi mengatur laskar warnanya.
Ayah
semalam telah
membawaku
ke hari ini
walaupun ayah
telah pergi
dan esok
belum ada yang pasti
lalu
aku memandang
ke cerminan
masih ada ayah
dalam senyuman
ternyata masih
ada ayah di sepanjang kehidupan.

Oleh:

Cikseri Banang.
Kunang-Kunang Langkawi.
21062020.
TAMAT.