Kau. bergegas setelah menitip
senyum di meja kafe teko. ke mana?
malam yang pasti tanpa menunggu
turut pergi. tapi sebelumnya kau
menulis puisi di meja itu. di bawah
lampulampu mungil ke pala; seperti
gemintang berkelip di rambutmu.
Aku. sendiri menuntun mata kepada
wajahmu. kunikmati bintang-bintang
semayam di rambutmu. menaburkan
mewangi, memenjaraku di dalam
merah bibirmu. dan aku tak ingin
keluar, sebagai orang yang bebas. jika
mati kembali juga padamu.
Kalian. menujah mata ke aku dan kau
di meja, berseberangan!
Oleh:
Isbedy Stiawan Zs.
Indonesia.
TAMAT.
Sajak karya Isbedy Stiawan ZS istimewanya ialah sekalipun penyair ini bicara tentang dunia keseharian namun ditransendensikan kepada makna keruhanian.
LikeLike