Daratan mengurat tubuhku
menyisir ruang selaksa
mata-mata hadir mengaum
di mana wajah ranum?
Dari biru lautan
memantaskan pada pesisir
dari debur persaksian
ke mana arah angin?
Senja melingkar merah
di ubun-ubun kepalaku
menanti letak penghadiran
sampai kapan memucuk?
Bumi begitu langit
lingkaran dupa kehidupan
untuk warna sebenarnya
sampai kapan menata?

–Zham Sastera
Negeri Angin, 2019