Sajak ini kutulis lagi, kini tahun-tahun berlalu, hidup hanya mampu kusesali segala yang telah terjadi, kesalahan tak bisa kuredam. Sengaja atau tak disengaja selalu terjadi. Aku khawatir bila terus menerus terjadi dan tenggelam. Tuhan, selamatkan aku dari pinggir neraka ini, aku yang hidup dalam mimpi ini, semoga terbagun dengan wajah-Mu tersenyum berbahagia telah menciptakan makhluk hina sepertiku, maafkan ciptaan-Mu yang tak sadar diri ini.
Teriaklah lebih keras bathin yang tersakiti kesalahan, menjeritlah, sesalilah… hingga kau menangis habis tak tersisa di dada, malulah malu dengan kedaanmu. Malu-lah kepada ia yang telah memberi pedoman tapi kau khianati, sebutir debu kesalahan adalah bara api menyakitkan yang membakar jiwa.
…. pedih… pedih
Oleh:
Abdul Jalal, 2019
TAMAT.